tag:blogger.com,1999:blog-35718903297422015532024-02-07T18:08:21.595-08:00airsawahKakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-65082500883393899942015-04-09T20:39:00.001-07:002015-04-09T20:40:56.838-07:00Tyto alba aka. Burung Hantu<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsmdcE5GaZv8KNZo9U0veCIM6DpT0fEzn2dlqz3D4EQERb-ygfSNejTVaAqzSG_5w81HS8NGphR8jwkFET6lB6GQBwWzKP2oure8eGTTHMffI25TwXtQwvYEB36p4g3mGDUpfxHcJan_zs/s1600/pagupon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsmdcE5GaZv8KNZo9U0veCIM6DpT0fEzn2dlqz3D4EQERb-ygfSNejTVaAqzSG_5w81HS8NGphR8jwkFET6lB6GQBwWzKP2oure8eGTTHMffI25TwXtQwvYEB36p4g3mGDUpfxHcJan_zs/s1600/pagupon.jpg" height="200" width="150" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rumah singgah untuk si Tyto</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdtGV1BE3V-PiEtLy-lWU5oTBYIMMW_STgm0gzMMo5Tgn3RSfyYHLu25ghA-6AcRexfN0F_MbwTDhWFcX_iD2OOxybNvLxUMNBm1giNWe3XTdXpihc6U1dRSJDP2oJP_igE-qeRKgA0hQ/s1600/IMG_20131030_080553.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdtGV1BE3V-PiEtLy-lWU5oTBYIMMW_STgm0gzMMo5Tgn3RSfyYHLu25ghA-6AcRexfN0F_MbwTDhWFcX_iD2OOxybNvLxUMNBm1giNWe3XTdXpihc6U1dRSJDP2oJP_igE-qeRKgA0hQ/s1600/IMG_20131030_080553.jpg" height="150" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ambruk</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3fOIo5r3Cn7Apmz93vaOpYkEoiNWhVm1H4xDh9aSzqYwtLp5QwgZlLgxYnZeLNhFkr9EGGhhTUSo2pd1D3k1m5wBF2l5mSIU9n80QN_0aTCCErHnAn3ZGfMSUIC6Xp3Ek2kBXbmkhGjAx/s1600/IMG_20131030_075035.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3fOIo5r3Cn7Apmz93vaOpYkEoiNWhVm1H4xDh9aSzqYwtLp5QwgZlLgxYnZeLNhFkr9EGGhhTUSo2pd1D3k1m5wBF2l5mSIU9n80QN_0aTCCErHnAn3ZGfMSUIC6Xp3Ek2kBXbmkhGjAx/s1600/IMG_20131030_075035.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saudara deketnnya si Tyto</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-66922673296797319252010-01-27T20:48:00.000-08:002010-01-27T20:48:54.432-08:00Jurang Lebar Antara Petani Pejuang dan "Penguasa" Ilmu-ilmu PertanianKita hidup di dunia yang penuh dengan <i>brand image</i>, dunia citra. Penggambaran kehidupan yang sukses, yang berhasil, <i>high prestige</i>, <i>valuable</i>, yang dihargai di mata masyarakat adalah seperti yan terpampang di layar-layar stasiun televisi. Diwakili oleh artis-artis beneran sampe artis jadi-jadian, para anggota dewan "yang terhormat", para bisnismen yang bermobil mewah, para mahasiswa yang ber-<i>laptop </i>kemana-kemana, para agamawan yang ber-<i>black berry </i>bahkan cakap menampilkan presentasi versi powerpoint untuk menyampaikan ceramhanya. Semuanya tampil <i>chick</i>, wangi, modern, <i>well educatated</i>, tambah sedikit ke"ingris-ingrsisan" seperti penulis ini tentunya ^_^ v. Terpukau kita pada dunia <i>image.</i> Nggak ada tempat buat orang-orang ber<i>-caping</i>, tiada tempat buat kaum sarungan, alih-alih para pengembara jalanan raya kota-kota besar.<br />
<br />
Sebuah medan magnet yang teramat kuat menarik kita ke dalam arus putaran globlal bahwa hidup enak itu harus seperti yang tergambar di layar-layar tv. Mau tidak mau cita-cita kita, <i>planning</i> yang kita rancang untuk anak-anak kita nantinya adalah ke arah sana. Jauh dari lumpur sawah dan terik matahari, alih-alih ruangan ber-AC dengan lantai keramik adem.<br />
<br />
Ilmu-ilmu petanian mau tidak mau menjadi sesuatu yang mahal adanya. Tersimpan di gedung-gedung megah, di <i>hardisk</i> para ahlinya. Di sawah, petani menghadapi kenyataan antara makan dan nggak makan. Kalo panen bagus berarti paling tidak uang sekolah anak-anaknya bakal terjamin, dapur tetap mengebul, uang arisan terbayar, rekening listrik, pulsa hape. Namun kalamana panen nggak bagus karena banyak faktor yang menyebabkannya, belum lagi ngedropnya harga sampai titik rugi yang parah, maka ancaman hutang mau tudak mau harus dihadapi.<br />
<br />
Menghadapi risiko yang riskan tersebut maka umumnya petani pejuang yang berlahan tidak lebih dari seperempat hektar, sangat hati-hati terhadap sesuatu hal yang baru dari luar yang akan diterapkannya pada tanaman di lahannya yang tidak seberapa itu. Maka kita dapati sedemikian sulit untuk mengubah paradigma seorang petani yang terbiasa menanam padi misalnya, untuk melaksanakan <i>crop rotating </i>padi-padi-palawija, atau padi-palawija-palawija. Bahkan lebih memilih sawahnya bera, memberi kesempatan pada rumput untuk hidup. Tanaman pangan seperti padi tidak akan "berbicara" banyak di lahan sempit.<br />
<br />
Petani tidak mau menjadi korban teknologi atau produk baru dengan ancaman panen gagal dan ancaman ikutan lainnya. Maka umumnya petani baru mau menggunakan teknologi atau produk setelah ada petani lain yang sukses mengaplikasikan temuan baru tersebut. Kecuali "penguasa" baik itu pemerintah maupun swasta yang dipercaya <i></i>merekomendasikan teknologi serta produk baru itu dengan backup alat pemerintah, aparat, dan uang! Bercermin pada Inmas dan Bimas pada masa Orde Baru yang berhasil baik meski menyisakan dampak yang tidak baik, sesuatu yang wajar, sebab segala tindakan pasti akan ada yang memandang baik dan tidak sedikit pula yang memandang buruk, kecuali orang-orang yang hanya berdiam diri saja, dan hanya pandai berkomentar sana-sini, bertepuk tangan, ber "huuuu.....!" ria.<br />
<br />
Lalu siapa yang akan mengambil peran membangun jembatan diatas jurang ilmu pengetahuan antara petani dan "penguasa" ilmu-ilmu pertanian??<br />
<br />
satu kaki berpijak dalam lumpur<br />
kaki lain menapak lantai keramik<br />
<br />
satu tangan menggenggam handphone<br />
tangan lain mengayun cangkul<br />
<br />
asal ada uang, asal ada uang<br />
yang penting bisa makan, bisa beli rumah, bisa beli mobil,<br />
<br />
bisa masuk tivi<br />
bisa ini, bisa ituKakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-53431191603058726492010-01-25T00:37:00.000-08:002010-01-25T00:37:48.519-08:00Nishob Zakat Hasil PertanianKalo mau zakat hasil pertanian berapa nishobnya (batas terendah jumlah harta sehingga wajib dikeluarkan zakatnya), terus berapa yang harus dibayarkan, dijual dulu apa langsung hasil panennya?<br />
<br />
<br />
Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak wajib zakat emas perak yang kurang dari lima <em>uqiyah</em> (20 <em>mitsqal</em>), dan tidak wajib zakat unta yang kurang dari lima ekor, dan tidak wajib zakat padi, gandum dan kurma yang kurang dari lima <em>wasaq.</em> (Bukhari, Muslim).<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">1 Wasaq = 60 Sha’. 1 Sha’ = 2,5 kg. 1 Sha’ = 4 Mud. 1 Mud = 6 ons. 5 Wasaq = 300 Sha’.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">5 Uqiyah = 20 Mitsqal = kurang lebih 12 pund (12 dinar ukon) kira-kira 96 gram emas.</span><br />
<span style="font-size: x-small;">Perak juga 20 mitsqal = 200 dirham.</span><br />
<br />
Sedangkan menurut takaran Lajnah Daimah li Al Fatwa wa Al Buhuts Al Islamiyah (Komite Tetap Fatwa dan Penelitian Islam Saudi Arabia) 1 sha’ setara dengan 2,175 kg atau 3 kg. Demikian . Berdasarkan fatwa dan ketentuan resmi yang berlaku di Saudi Arabia, maka nishab zakat hasil pertanian adalah 300 sha’ x 3 kg = 900 kg = 9 kuintal.<br />
<em> <br />
</em><br />
<em>“Pada yang disirami oleh sungai dan hujan, maka sepersepuluh (1/10); dan yang disirami dengan pengairan (irigasi), maka seperduapuluh (1/20).”</em> (HR. Muslim 2/673)<br />
<br />
Misal: Seorang petani memiliki tanaman di sawah dengan <b>air irigasi teknis </b>(bukan mengandalkan air hujan/sawah tadah hujan) menghasilkan panen 1 ton = 1000 kg, maka zakat yang dibayarkan adalah 1000kg:20 atau 5% x 1000 kg = 50kg. Batas terendah (nishab) yang wajib dizakati dari hasil pertanian adalah 5 wasaq = 750kg = 7,5 kuintal. Jika panen kurang dari 7,5 kuintal maka tidak wajib dizakati. <br />
<br />
Jika hasil panen dijual dulu maka bukan zakat pertanian lagi namanya...<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: #006600; display: block; font-family: Traditional Arabic,Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: right;">وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ جَنَّاتٍ مَّعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِن ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ</span></span><br />
<i>Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam -macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (<strong>Surat Al An'am :141</strong>) </i><br />
<br />
(Mengenai zakat maal lebih lengkapnya silakan ke <span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.ekonomisyariat.com/zakat/serba-serbi-zakat-mal.html">http://www.ekonomisyariat.com/zakat/serba-serbi-zakat-mal.html</a></span>)<br />
<br />
<em>“Duhai pemilik hati, wahai pembolak balik jiwa, teguhkanlah hati dan jiwa kami untuk senantiasa berpegang teguh pada agama-Mu dan ketaatan di jalan-Mu”..</em>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-19622003435899382412010-01-22T02:17:00.000-08:002010-01-22T02:31:50.215-08:00Cara Bikin Link Nyolot ke Halaman Baru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT417UkJTwpdWysoUWIp645CTL2Sa_DIgVFmXrWlV7FFIaJ9acH41AOCosRCJJkyZfWzYFdRAnta-wGfwFgdpUw0nNOSvgb9C8zsI4W4j_QOsQ4PGPc7MMOUry8D55d1iAFGXGqE8mjVjX/s1600-h/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT417UkJTwpdWysoUWIp645CTL2Sa_DIgVFmXrWlV7FFIaJ9acH41AOCosRCJJkyZfWzYFdRAnta-wGfwFgdpUw0nNOSvgb9C8zsI4W4j_QOsQ4PGPc7MMOUry8D55d1iAFGXGqE8mjVjX/s320/images.jpeg" /></a><br />
</div><br />
Saat mencoba bikin link di postingan blogspot, ternyata defaultnya link tersebut saat diklik akan terbuka di halam web kita sendiri. Nah biar link tersebut saat diklik bisa terbuka nyolot di halaman baru tinggal nambahi sedikit code (baca: kode, pake logat indonesia ya).<br />
<br />
Conto, saya bikin tulisan ini,<br />
<span style="font-size: large;">Nemu halaman donlod buku2 islam, monggo langsung ke <b><a href="http://faisalman.wordpress.com/ebook-islam-download-pdf/" target="”_New">TKP</a></b> semoga bermanfaat..</span> (yang cetak tebal itu terdapat link, ga bisa bikin link? waduh.. sorot teks yang mau di link terus klik Link di toolbar, terus tulis atau paste alamat linkya)<br />
<br />
<strike>Tersu</strike> terus pindah ke mode Edit HTML, nanti ada tampilan kayak gini:<b> </b><br />
lt;div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6-O1gq6Z1iQTaLb6aPvLVvjkUqfsOP13xrWHUsIvOhbL3tS5k6z_R8EwrCIhhRH861pd4IJjrFCy7bSDt_xTRe92DZbzQJgLVL-i3h3lD5ulUvxUqL8jiQulCahCMNAe8as8u5bug-e7/s1600-h/alquran.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6-O1gq6Z1iQTaLb6aPvLVvjkUqfsOP13xrWHUsIvOhbL3tS5k6z_R8EwrCIhhRH861pd4IJjrFCy7bSDt_xTRe92DZbzQJgLVL-i3h3lD5ulUvxUqL8jiQulCahCMNAe8as8u5bug-e7/s320/alquran.jpeg" /></a><br />
</div><b><br />
Nemu halaman donlod buku2 islam, monggo langsung ke <span style="color: blue;"><a href="http://faisalman.wordpress.com/ebook-islam-download-pdf/"</span> <span style="color: red;">target="”_New"</span>>TKP</a> semoga bermanfaat..</b><br />
<br />
(Fokuskan ke tulisan yang tercetak tebal, nah yang <span style="color: red;">warna merah</span> itulah code yang harus ditambahkan di belakang alamat link, OK! Tulisan warna biru itu <span style="color: blue;">code HTML</span> untuk link <b>TKP</b>).<br />
<br />
<br />
Catatan: untuk newbie only, buat yang udah jago silakan ketawa2.KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-43800003814519128812010-01-22T01:45:00.000-08:002010-01-22T02:32:30.776-08:00Download buku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6-O1gq6Z1iQTaLb6aPvLVvjkUqfsOP13xrWHUsIvOhbL3tS5k6z_R8EwrCIhhRH861pd4IJjrFCy7bSDt_xTRe92DZbzQJgLVL-i3h3lD5ulUvxUqL8jiQulCahCMNAe8as8u5bug-e7/s1600-h/alquran.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja6-O1gq6Z1iQTaLb6aPvLVvjkUqfsOP13xrWHUsIvOhbL3tS5k6z_R8EwrCIhhRH861pd4IJjrFCy7bSDt_xTRe92DZbzQJgLVL-i3h3lD5ulUvxUqL8jiQulCahCMNAe8as8u5bug-e7/s320/alquran.jpeg" /></a><br />
</div>Nemu halaman donlod buku2 islam, monggo langsung ke <a href="http://faisalman.wordpress.com/ebook-islam-download-pdf/" target="”_New">TKP</a> semoga bermanfaat..KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-19828784655084109312009-11-15T21:50:00.000-08:002009-11-18T18:07:17.732-08:00Pertanian Berbasis Riset Aplikatif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcFnhmRUTlyQSP8VV8YLU3pNIxl2d_DRzvEJ-aodRiFeGNEHnYd6Y3KSMgzkI8AoEgG-WYWoz4_YF5Gn04ikuR-XdTdJrTAsNicYGMomhRRh6Bnv7YWC9-tmODFxO661xNYbMRuW68iWz/s1600/DSCI1198.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPcFnhmRUTlyQSP8VV8YLU3pNIxl2d_DRzvEJ-aodRiFeGNEHnYd6Y3KSMgzkI8AoEgG-WYWoz4_YF5Gn04ikuR-XdTdJrTAsNicYGMomhRRh6Bnv7YWC9-tmODFxO661xNYbMRuW68iWz/s400/DSCI1198.JPG" /></a><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Gambar (a) Cabe merah keriting Kusa yang ditanam menggunakan pupuk organik, di Mlarak, Ponorogo<br /></span><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Pada awalnya Pak Tam, akan mengganti tanaman cabenya yg telah habis dipanen, dengan padi karena sudah memasuki musim hujan. Namun atas saran Bayu (petani organik) tanaman cabe tersebut dibiarkannya dan dipupuk lagi menggunakan pupuk alamai cair hasil racikan Bayu, ditambah dengan pupuk organik padat. Bunga wali (bunga yang muncul setelah panen terakhir) terus dipelihara hingga setelah 3 bulan mulai berbuah lebat hingga cabang yang kecil tidak kuat menahnnya jika tidak di ikatkan pada ajir. Luar biasa kata Pak Tam, belum pernah ia melihat buah cabe yang bergerompol sedemikian lebat. Pupuk organik cair ini terus dikembangkan, Bayu sebagai petani muda mandiri berharap pupuk buatannya tidak kalah dengan pupuk2 buatan pabrik lainnya. Jika petani bisa bikin sendiri kenapa harus beli??<br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirlpHvuyxlS4IwiuzDq9HUNbzRdHDHbf5QfcZ7PBx9Wl8LNtP7v8YXAdbyf7O4teVeBzyF2wUzob6Agc5yo2oU0JDFtMV7noBKxgVuXYL-wk9i_dfT-CqEIF0CKxmiL8bA-v5s3ScdcCEj/s1600/DSCI1208.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirlpHvuyxlS4IwiuzDq9HUNbzRdHDHbf5QfcZ7PBx9Wl8LNtP7v8YXAdbyf7O4teVeBzyF2wUzob6Agc5yo2oU0JDFtMV7noBKxgVuXYL-wk9i_dfT-CqEIF0CKxmiL8bA-v5s3ScdcCEj/s400/DSCI1208.JPG" /></a><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Gambar (b) Melon Action umur 65 HST (siap penen) dengan aplikasi pupuk cair organik, Mlarak, Ponorogo</span> <br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Melon Action merupakan jenis melon berdaging buah putih yang digemari petani karena panen buah bisa mencapai rata-rata 2 kg. Dengan penambahan aplikasi pupuk cair organik dan pupuk organik padat, melon yang ditanam Pak Cip di Mlarak ini bisa tumbuh normal setelah pada fase awal pertumbuhannya sempat terhambat karena bersamaan dengan serangan hama thrips (sejenis serangga pengisap cairan daun tanaman sehingga tanaman bisa terserang virus hingga daun menjadi keriting dan tanaman kerdil). Pak Cip sempat pesimis mengatakan bahwa sudah bisa panen pun masih untung, tidak mengharapkan hasil panen yang bagus. Namun setelah kami melihatnya di lahan, ternyata tanamannya sehat dan buahnya tidak mengecewakan (sudah di incar pembeli dengan harga 3.500 rupiah/kg), ini harga yang sangat tinggi. Biasanya hanya berkisar antara 2 ribu rupiah, bahkan tak jarang 1.500 rupiah. Melon merupakan salah satu komoditas andalan petani muda progresif, selain cabe, semangka, dan tomat. Tak jarang sehabis panen melon update motor bahkan mobil menjadi yang terbaru sudah merupakan hal yang lumrah.<br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Di Magetan pupuk ini saya ujicobakan pada tanaman timun Hercules, dan cauliflower Snow White. Tanaman baru berumur 1 minggu setelah tanam, hasil panen belum nampak. Tanaman tumbuh normal, menghadapi cekaman akhir musim kemarau yang suhunya memanas. Untuk selanjutnya ujicoba akan dilakukan pada pestisida cair organik, dengan riset sederhana, tidak terstandar lab. <br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-26896795561011352742009-11-06T20:54:00.000-08:002015-04-09T20:42:32.225-07:00Bisinis Benih yang Selalu MenggiurkanHarga sebungkus benih kubis mungkin tidak seberapa, rata-rata 38 - 42 ribu rupiah untuk net 15 gram dengan isi kurang lebih 2500-3000 butir biji kubis. Untuk luas lahan 1 Ha membutuhkan 20-35 ribu biji benih kubis, tergantung jarak tanamnya. Nah, di Indonesia luas areal panen kubis sekitar 65.000 Ha dengan hasil rata-rata 21 ton/Ha. Dengan luasan tersebut kebutuhan benih kubis di Indonesia kurang lebih 2.275.000.000 biji/tahun atau 910.000 bungkus benih kubis, setara dengan 136,5 ton benih. jika dirupiahkan dengan harga paling rendah 38.000/bungkus x 910.000 = 34,5 triliyun rupiah!<br />
<br />
Kubis bukan tanaman asli Indonesia, tanaman ini berasal dari kawasan Eropa Barat dan Mediterania. Kubis yang ada di Indonesia ada dua jenis, jenis semusim (annual type- dapat berbunga dan berbiji di daerah tropis tanpa memerlukan periode pendinginan terlebh dahulu) dan jenis dwi musim (biennial type- hanya dapat membentuk krop, tidak dapat berbunga dan berbiji karena di Indonesia tidak ada musim dingin yang panjang untuk merangsang pembungaan). Jenis kubis dwi musim inilah yang sekarang banyak diminati konsumen, karena kropnya padat, keras, dan rasanya renyah dan masa penennya juga singkat 55 - 80 HST. Benih kubis jenis ini hanya dapat diproduksi di negri empat musim, yang memiliki periode musim dingin panjang. Mau tidak mau konsumen di Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap benih kubis impor.<br />
<br />
Itu, baru satu komoditas, kubis saja, setahu saya, komoditas unggulan lainnya, seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, tomat, melon dan semangka yang menguasai pasar merupakan benih impor baik dengan label perusahaan lokal maupun perusahaan asing. Dalam konteks pertanian bahkan ada kata-kata bijak yang menyatakan,<b> ”Siapa menguasai benih, maka dia menguasai pangan, dan siapa menguasai pangan maka dia menguasai dunia”.</b> Idealnya, yang harus ”menguasai” benih adalah pelaku utama pertanian, yaitu petani. Industri perbenihan raksasa yang didukung permodalan dan kemajuan teknologi mampu menghasilkan berbagai jenis benih yang menguasai pasar. Terlebih lagi, kebijakan dan program pemerintah kita yang mengatasnamakan swasembada pangan guna mencukupi konsumsi pangan bangsa, justru membuat petani makin terjebak ke dalam pusaran arus pasar. Logis memang, bagi pemilik modal besar apapun bisa dilakukan, tidak bagi petani.<br />
<br />
<b>Kemana perginya benih lokal?</b><br />
Di kawasan sentra kubis dataran tinggi pernah ada kubis yang ditanam secara stek, namun siring kemajuan jaman, yang menuntut produktivitas tinggi sekarang entah kemana perginya kubis tersebut. Belum padi non-hibrida yang kita punyai, benih varietas padi lokal, diperkirakan banyak yang hilang karena dikelola oleh industri besar. Sedikitnya varietas lokal yang hilang mencapai 9.000 jenis dari kurang lebih 12.000 varietas padi lokal yang dimiliki Indonesia. Hilangnya ribuan varietas padi lokal tersebut terjadi ketika lembaga penelitian padi dunia (IRRI) mengambil untuk dikembangkan menjadi varietas unggul.<br />
<br />
Laju perkembangan jaman memang akan selalu berdampak negatif maupun positif, tergantung dari sudut mana menilainya. Yang jelas disadari atau tidak, dunia seisinya memang sedang mengarah pada kematiannya, dengan berbagai gejala degenaratif yang nampak. Lantas akankah kita berdiam diri saja menikmati kehidupan diri sendiri menuju kematian? Berusaha memperbaiki gejala degeneratif yang muncul? Ataukah mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi kematian yang niscaya cepat atau lambat?<br />
Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang ha..ha...ha...ha...!! Mboyak! (pinjem bahasane orang-orang sekitar hutan jati).<br />
<br />
Menetes perlahan rintik hujan<br />
mengiringi langkah-langkah kaki lelah menggurat tanah<br />
menunduk di kaki pelangi, tak sanggup melawan Kuasa-Nya <br />
tirus gurat pipi, tersenyum kepada rerumpun rumput kuning <br />
"Kami bukan orang miskin!"<br />
"Kami ingin bermakna sebagai manusia!"KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-82344517474182242882009-10-21T00:24:00.000-07:002015-04-09T20:43:39.047-07:00Pengen Jadi Petani Sukses, Tak Harus Sekolah Mahal di Kampus PertanianDua hari lalu saya silaturahim ke rumah adik misan kawan lama saya di Ponorogo. Usianya sebaya dengan saya, riwayat pendidikannya dihabiskan di MI hingga perguruan tinggi agama Islam, sehingga ia berhak mengajar di madrasah. Awalnya saya tertarik karena dapat informasi bahwa dia berjualan beras organik, waduhh organik lagi..organik lagi..cape deh.!<br />
<br />
Singkat kata, setelah hampir 4 jam saya habiskan waktu untuk ngobrol ngalor-ngidul tapi ga sampe ngetan-ngulon, saya angkat dua jempol tangan saya untuk rasa salut saya kepadanya bweehh..<br />
<br />
Mas Bayu, saya panggil dia begitu, berkenalan dengan pertanian pada 2005 silam, setelah mengikuti training petanian organik. Basic-nya yang pengajar TPA dan kadang mengajar ngaji di LP (Lembaga Pemasyarakatan) membuat dia berpikir untuk mencari pendapatan lain di luar keahliannya mengajar tersebut. Akhirnya ia tertarik menekuni pertanian. "Sebenarnya dulu saya nggak ikut pas diajari teorinya mas, jadi cuma dapat pas sesi prakteknya saja, waktu itu diajari, budidaya pertanian organik, tabulampot, terus budidaya ternak, setelah saya selesai ikut kursus itu saya langsung terapkan, mula2 bikin starter kompos, terus, bikin pupuk komposnya, kemudian saya mulai berani menanam padi secara organik".<br />
<br />
Menurutnya, ia sempat ditertawai tetangganya, benar saja, panen perdananya merosot tajam hasilnya, jika biasanya ia bisa mendapatkan sekitar 1 ton untuk luasan 1400 meter persegi, maka waktu itu ia hanya memperoleh 2 kuintal gabah. Namun, ia bukan tipe pemuda yang mudah menyerah, ia terus mengembangkan pertanian organik, sendirian, karena tetangganya masih enggan melihat hasil yang sedemikian parahnya.<br />
<br />
"Saya bikin pupuk kompos, lalu saya cobakan pada tanaman lain mas. Saya tanam tomat, bawang, merah, cabe, di pot terus tanaman-tanaman itu saya pamerkan di halaman rumah saya. Setelah tomat berbuah buahnya buesar-besar, tetangga banyak yang tanya, kamu kasih apa itu kok bisa bagus, ya saya bilang aja saya kasih pupuk cair. Nah setalah kejadian itu, saya diikutkan oleh kelompok tani di kampung saya sebagai petani termuda untuk di"sekolahkan" selama 1 minggu di Nganjuk. Kini sawah saya dengan menerapkan organik 100 persen dengan pupuk cair dan pestisida bikinan sendiri hasilnya hampir menyamai tetangga2 saya yang pake urea itu, hampir mencapai 1 ton, masih hampir loh mas belum bisa 1 ton. Banyak dari PPL yang datang ke rumah dan tanya-tanya, ya saya jelaskan aja apa adanya, sekarang saya malah sering diundang untuk ngisi penyuluhan di BPP, sayangnya pemerintah bisanya ya cuma kaya gitu mas, denger-denger mau go organik 2010 tapi hasil panen saya tetep ga mau beli, coba pemerintah mau beli beras organik saya, saya kan ga usah repot <i>ngiderke</i> <b>dari pintu ke pintu</b> (hehe.. fans-nya pak dhe Ebiet nih..).<br />
<br />
Saya tanya, "berapa mas Bayu jual beras organiknya?" Dia jawab 1 kg 10.000 itu sudah dianter sampe rumah. Dia mengemasinya 2 kg dan 5 kg. "Kalo masnya mau nanti ta kasih 9.000 terserah masnya mau jual berapa." (hehe.. saya ditawari jadi agen nih ceritanya, ada yang pesen ? ^-^ ).<br />
<br />
Meskipun siang-siang panas-panas disuguhinya pula saya susu kedelai. "Masih panas mas, silakan dicoba, ini kedelainya juga organik lho, saya tanam sendiri juga, lha gimana lagi mas kalo nggak tak bikin susu kedelai saya jual rugi mas, tapi ini masih ada endapannya, sekarang saya sedang eksperiment bikin yang nggak ada endapannya, nanti jadi susu kedelai instan, saya pernah bikin yang cair, tapi ternyata cuma tahan dari pagi sampe sore hari. Kalo saya buat serbuk seperti ini kan bisa tahan lebih lama. Kadang ada temen yang beli, rencana saya mau produksi banyak tapi modalnya belum punya mas."<br />
<br />
Huufff..saya sampe menahan nafas, juga menahan kata-kata cukup lama, (mati suri dong..). Saya habis kata2, diaduk-aduk perasaan saya. Antara prihatin, bangga, hormat, akan semangat dan perjuangannya. Kadang-kadang disela-sela pembicaraan ia selipkan juga dalil2 agama, menyinggung kerusakan yang sudah sangat parah di bumi ini, tentang orang-orang Indonesia yang sebenarnya tahu bahwa sesuatu itu baik namun enggan melaksanakannya, subhanallah.. masih ada pemuda seperti dia, saya jadi malu pada diri sendiri. Malu menyandang gelar sarjana pertanian.. Semoga kita semua bisa berbuat lebih baik dan lebih banyak.<br />
<br />
Rapatkan dan luruskan shaf, lalu teguhlah dalam kebenaran. Wallahulmusta'an..<br />
<br />
Langit biru membelah<br />
Putih semburat merah<br />
Derap langkah lelah semakin jauh<br />
Namun cahayaMu semakin memudar di tengah kebisingan<br />
<br />
Tonggak ini, semoga ditumbuhi daun-daun muda<br />
hingga akarnya manghunjam dalam, tidak tergoyahkan badai<br />
dan jika berbuah, banyak orang yang bisa mengambil manfaatnya<br />
hingga kering kembali, dan bersatu dengan tanah basah, yang hitam kelam..<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">(pengutipan percakapan sudah mengalami sedikit modofikasi, terimakasih untuk mas Bayu atas pencerahannya, mohon maaf jika kurang berkenan, tetap semangat, terus berjuang!)</span></span>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-57281923518668342772009-10-06T19:43:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.890-08:00Cara Cepat Belajar Photoshop<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQyoRa17kJ5hG5LmHfTPb08kwuzrghMt3UpTtKFkPEUk0KTkdpCMs-KL7qN1Qr3ilI49HOn2Xe99cRL9vM89Cef5V9sNx_lC4sRInvaDIjxVSFANclHX9BQOdLw4nIMKBVv_-zW1tfmtt/s1600-h/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKQyoRa17kJ5hG5LmHfTPb08kwuzrghMt3UpTtKFkPEUk0KTkdpCMs-KL7qN1Qr3ilI49HOn2Xe99cRL9vM89Cef5V9sNx_lC4sRInvaDIjxVSFANclHX9BQOdLw4nIMKBVv_-zW1tfmtt/s320/images.jpg" /></a><br /></div>Salah satu hobi saya kalo ngadep komputer adalah manipulasi gambar atau foto. Berbekal keterbatasan SDM (sumber daya materi hehheheh..), baik spek komputer yang low-end, software bajakan, tambah lagi manusianya yang ga punya ilmu grafis babarblas. Tenang bro, ada pakde <b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">G</span><span style="color: #cc0000;">o</span><span style="color: #f1c232;">o</span><span style="color: blue;">g</span><span style="color: #38761d;">l</span><span style="color: #990000;">e</span></span></b>. Meskipun kantong cekak buat beli buku tutorial tapi semangat buat belajar harus tetep ada. Dulu punya Photoshop 7 bajakan, tapi sekarang sudah pake Photoshop CS portable (<a href="http://www.blogger.com/goog_1254883511222"></a><a href="http://rs552.rapidshare.com/files/241733674/Photoshop_Portable.rar">unduh software Photoshop CS portable-nya</a>). Rampung install photoshop cs-nya ternyata gagap juga makenya, setelah mentelengi beberapa situs akhirnya kesasar di sini nih <a href="http://ilmuphotoshop.com/">ilmuphotoshop.com</a>. Whweeeh.. setelah dicoba-coba ternyata hasil bagus juga, keren, ciamik, top bgt, uapik, ualahh..mboh.<br /><br />Tapi saya masih malu buat nampilin hasilnya hik..hikk.hikk.. maklum wajah pas-pasan, pas dilihat2 ganteng juga ternyata huahahahaa..<br /><br />(trimakasih buat <b>mas sigit eko</b> yang sudah mau susah2 bikin <a href="http://ilmuphotoshop.com/">ilmuphotoshop.com</a> buat bagi2 ilmu. Kata seorang <a href="http://masharjoko.blogspot.com/">suhu</a> saya orang baru disebut berilmu kalo bisa ngajarin ke orang lain sehingga orang lain itu memiliki kemampuan yang minimal sama dengan gurunya).KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-46845841933563858982009-10-04T19:46:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.908-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCluvXV1j-GEycZPFzwdjYQlBSQwJrDUIbgIU0q1CoHg0QclbFCKm3wn-rvLp-ze1tyj8sTFhVOJ1jpL5nfeJQflLSAq0S31DhaFBQff6GsWQhFmW2D3Y202kPeRbiHBMlk-sv_OESHVxQ/s1600-h/cabbage+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCluvXV1j-GEycZPFzwdjYQlBSQwJrDUIbgIU0q1CoHg0QclbFCKm3wn-rvLp-ze1tyj8sTFhVOJ1jpL5nfeJQflLSAq0S31DhaFBQff6GsWQhFmW2D3Y202kPeRbiHBMlk-sv_OESHVxQ/s400/cabbage+copy.jpg" /></a><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">This Summer Atumn cabbage was planted at Plaosan highland, Magetan, East Java in rainy season <br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-27034708519211434782009-09-14T21:04:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.880-08:00Pupuk Kandang dan Pestisida<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0c5o-0TrnSNVpcS1FDzYlq3JkfjDuN8yBYyZ5hF9ViIpNN5EjCe28_KnYnaIWeyIB49a-Pm9ZMZDaJhLCPSaX30_HCWux5vi6Yxzo5U7Ob6__3I7H0kBba7RA3FTD_oVc-s0mBpB0eMnN/s1600-h/images.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381559690517648274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0c5o-0TrnSNVpcS1FDzYlq3JkfjDuN8yBYyZ5hF9ViIpNN5EjCe28_KnYnaIWeyIB49a-Pm9ZMZDaJhLCPSaX30_HCWux5vi6Yxzo5U7Ob6__3I7H0kBba7RA3FTD_oVc-s0mBpB0eMnN/s320/images.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 95px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 71px;" /></a><br />Pertengahan November 2007, kami pernah menemui (sowan) seorang 'alim (kiyai, red) pengasuh salah satu pesantren di Mlangi, Yogyakarta. Maksud kami adalah untuk meminta ijin mengadakan training Pertanian Organik berbasis komunitas pesantren. Selepas isya' kami diterima dengan ramah oleh beliau tentu sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan santri senior yang berjejaring dengan kami. Mungkin beliau sempat menangkap basah kawan saya yang buru-buru mematikan rokok lalu memanggil seorang santrinya, rupanya malah disediakan asbak lengkap dengan cemilan <span style="font-style: italic;">lanting</span>nya. Kawan saya cuma senyum-senyum nyengir, rupanya masih gagap budaya pesantren.<br /><br />Waktu setengah jam untuk sekedar basa-basi segera salah seorang kawan saya mengutarakan maksud kedatangan kami. Singkat cerita kami sampai pada pembahasan tentang pupuk kompos. Sampai disini beliau bilang menurut literatur pesantren yang katanya menganut madzhab Syafi'i bahwa kotoran binatang itu hukumnya najis dan dengan alasan apapun barang yang najis tidak boleh diperjualbelikan, meskipun sudah berubah bentuknya menjadi pupuk karena asalnya najis maka tetap dihukumi najis, tidak bopleh diperjualbelikan. Begitu penjelasan beliau, lalu beliau menambahkan kecuali jika nanti beliau menemukan ada literatur lain yang dasar hukumnya kuat yang membolehkan diperjualbelikannya pupuk kandang. Selesai sampai di sini, karena kami tidak memiliki ilmu mengenaihal ini maka kami diam saja, sungkan berdebat dengan orang 'alim. Kami toh baru ngeh juga soal perhukuman pupuk kandang ini karena selama ini kami memprovokasi banyak petani untuk beralih ke pupuk kandang alih-alih urea pabrikan. Bahkan kami sudah pula merencanakan pengolahan pupuk kandang untuk skala home industri menambah nilai ekonomi dari sekedar onggokan kotoran.<br /><br />Lain waktu, lepas dari perdebatan tentang hukum boleh tidaknya jualan kotoran hewan, akhirnya training Pertanian Organik di pesantren tersebut jadi dilaksanakan. Santri-santri tampak antusias mengikuti training meskipun satu, dua tiga, empat, lima..banyak juga yang terkantuk-kantuk, huuhuhuu..<br /><br />Tiba sesi kami menghadirkan mas Bimo, seorang aktivis yang telah lama malang melintang di dunia pergerakan sosial hingga per-mikroorganisme-an memberi materi bagi peserta training. Kami memintanya untuk menyampaikan tentang pengorganisasian masyarakat, mulai merancang alasan tujuan hingga tahap-tahapnya sampai aplikasi. Sampai pada sesi diskusi, seorang kawan kami lalu menanyakan lagi tentang perkomposan berikut pandangan pak kiyai mengenai hal tersebut. Kemudian dengan tenang mas Bim menyampaikan retorika, kalau jualan pupuk kandang itu tidak boleh lalu bagaimana dengan jualan pestisida yang secara terbuka oleh pabriknya dilabeli AWAS RACUN! Yang tanpa kita sadari kita konsumsi sehari-hari, yang terkandung dalam residu (bahan tinggalan) dalam komoditas pertanian hampir secara keseluruhannya. Jika meminum alkohol itu haram entah banyak maupun sedikit, lalu bagaimana dengan "meminum" racun, sedikit demi sedikit??<br /><br />Kenyataan itu mau tidak mau menjadi masalah yang dilematis, di satu saat dibutuhkan di sisi lain sangat membahayakan. Kami semua terdiam tanpa bisa berkata-kata. Semakin panas saja hati kami terbakar, bagaikan bara dalam sekam, mudah saja terbakar jika terlalu menyikapinya secara emosional. Lalu terlintas si Bayer, si Syngenta, si Monsanto, si apa lagi ya?? Benarkah mereka telah meracuni makanan kita??<br /><br />Sekian lama saya melupakan itu semua, hingga di awal 2009 kemarin saya berkunjung ke Islamic Book Fair dan mendapatkan referensi dari seorang kawan untuk membaca sebuah buku hasil tulisan Jerry D. Gray, Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia.<img alt="" src="file:///C:/Users/hanTECH/AppData/Local/Temp/moz-screenshot.jpg" /> Di buku ini dikupas tentang Bayer dan kaitannya tentang ide pemusnahan ras manusia tertentu.<br /><br />Manusia begitu kecil dan ringkih di antara semesta raya yang bergerak ritmis dinamis, maka hal manakah yang patut kita sombongkan?KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-35128387057799467032009-09-08T19:41:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.942-08:00Cerita Historical-Fiction<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyChyphenhyphenZzOoALEii3P7BdcVjoJz1Cog8fFkvHweKGBr7_LE-RA2ilWDM3Es8vILsvWNFEIqBgL20CsM1mcNsR8kut5u67d0JOvFB4lJZ4ROhN-Z1_2KZvURhLERt2KNwCCfbCAWoxnzgiNRL/s1600-h/images.jpeg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5379293264280932546" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyChyphenhyphenZzOoALEii3P7BdcVjoJz1Cog8fFkvHweKGBr7_LE-RA2ilWDM3Es8vILsvWNFEIqBgL20CsM1mcNsR8kut5u67d0JOvFB4lJZ4ROhN-Z1_2KZvURhLERt2KNwCCfbCAWoxnzgiNRL/s320/images.jpeg" style="cursor: pointer; float: left; height: 137px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 102px;" /></a>Biasanya saya enggan sama sekali membaca hal-hal yang berbau sejarah, bahkan meliriknyapun ogah (mungkin terbawa semenjak SMP, dulu benci pelajaran sejarah semata-mata karena ga suka sama gurunya yang ngabosenin tea..). Beberapa reantang waktu lampau pernah tertarik untuk membaca cerita bergenre Sci-Fi macam Area-X Hymne Angkasa Raya-nya Eliza V Handayani (DAR! Mizan, Bandung, 2003), atau <i>Anomali-nya </i>Santopay (Alinea, Yogyakarta, 2004). Namun, pasca itu, saya coba ubek-ubek Gramedia, lalu Toga Mas tak kunjung juga berjumpa dengan cerita sejenis (maksud saya karya lain dari penulisnya, masak saya sendiri yang harus nulis sih hueheheeheh..? :p). Hingga lama kemudian saya "terpaksa" pulang kampung membawa pulang segala hal2 yang menyakitkan maupun yang menyenangkan, mengepak segala harapan dan angan-angan cuihh..<br /><br />Setelah sekian waktu kebiasaan saya meyatroni toko buku ternyata kumat lagi di kampung. Gara-gara ada Toga Mas baru buka cabang di kota kecil terpencil tempat saya menyambung hidup dan menambatkan pengembaraan, ga terbayangkan sebelumnya..<br /><br />Pada kunjungan ke tiga, saya menemukan sebuah buku yang berbau Fiksi-Sejarah, karena ga menemukan lagi buku lain yang menarik maka saya ambillah buku itu, SAMITA, Sepak Terjang Hui Sing Murid Perempuan Cheng Ho (Tasaro, DAR! Mizan, Bandung, 2009) . Tidak saya pedulikan si Hui Sing ini, Cheng Ho lebih menyita perhatian saya.<br /><br />Sayang saya tidak pandai menulis resensi buku dan mengekspresikan rasa takjub saya setelah selesai membaca buku ini. Tasaro (si empunya cerita) cukup piawai menuangkan kata-kata. Buku ini berkisah tentang kemunduran Majapahit saat Wikramawardhana suami Kusumawardhani putri Hayam Wuruk memerintah Majapahit. Cerita bersetting pasca tragedi perang saudara (perang paregreg) yang mengakibatkan tewasnya Bre Wirabhumi penguasa Blambangan yang dianggap memberontak oleh Majapahit. Setelah perang, terjadi pemberontakan2 kecil terhadap Majapahit. Sisa2 pasukan Blambangan melakukan balas dendam atas kematian raja mereka. Saat itu kerajaan China mengirim Cheng Ho memimpin armada untuk misi perdamaian dan persahabatan dengan Majapahit.<br /><br />Konflik yang dibangun masih klasik, saling balas dendam dan perebutan kekuasaan. Dibumbui dengan adegan jurus-jurus silat. Tasaro mengusung Thifan Po Khan (seni beladiri yang berasal dari komunitas muslim di China) tokohnya diwakili oleh Hui Sing murid sekaligus anak angkat Cheng Ho dalam kisah ini. Berhadapan dengan ahli silat Majapahit yang direpresentasikan oleh kedahsyatan jurus Ha Na Ca Ra Ka yang dimainkan bhayangkari Majapahit. Filosofi yang dalam dari jurus Ha Na Ca Ra Ka inilah yang diramu dengan cerdik oleh Tasaro untuk mengupas ajaran tentang kehidupan dan manusia. Dikisahkan juga pergesekan antara ajaran hindu yang menjadi milik Majapahit dengan Islam yang berkembang di daerah pesisir Majapahit, hingga muncul Demak. Tak ketinggalan drama percintaan yang diwarnai dengan penghianatan yang menyakitkan.. Lengkaplah sudah cerita apik ini. Namun jangan harap mencari detail sejarah di sini, kita hanya bisa menangkap secara global saja mengenai pendaratan armada Cheng Ho dan hubungannya dengan kerajaan Majapahit.<br /><br />Lepas itu semua saya jadi berharap akan ada buku-buku sejenis sehingga kancah pernovelan tanah air tidak didominasi kisah percintaan cengeng memuakkan saja. Layak kiranya SAMITA ini diangkat ke layar lebar menandingi hantu-hantu yang gentanyangan dan lagi-lagi adegan cinta-cintaan murahan. Ada budaya tanah air yang layak diangkat melalui kisah ini, yaitu silat, salah satu yang terlupakan oleh generasi muda. Selamat membaca!KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-79443165648710686372009-09-06T23:21:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.931-08:00Tips Menghemat KeuanganSiang..<br /><br />Berikut ini beberapa tips untuk menghemat keuangan anda:<br /><ol><li>Untuk orang rumahan, Login ke acount facebook anda, lalu pilih Setting, kemudian pilih Account, lalu klik Deactivate!</li><li>Bagi pengguna Blackberry, pergilah ke toko handphone, lalu tukar dengan hape monokrom yang monoponik</li><li>Untuk orang kantoran, boleh senang, curi2lah waktu untuk fesbukan pake jaringan internet kantor, awas ketahuan bos!</li><li>Bagi orang cerdas, peraslah otak anda untuk berpikir mencari jalan menambah penghasilan dengan berjualan aapun, sederhana saja, beli barang lalu jual dengan harga lebih tinggi dari harga beli anda pasti dapat untung!</li><li>Kaburr aahh...<br /></li></ol>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-1535734887613308272009-08-26T21:07:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.960-08:00Membuat Text Logo Online<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnFpAikkfr83NXezxTmt1sSkygdJzCzEnjLniG0UF02_TUmtONhvDZdv4logOlKVXg-kXKpKRYL4YtrITGT9j_v3XyvFEFO5LAIsJDAgl7MjpmaRaZTTtD7Rex0cJkYyj9LzjfMdbZbuP/s1600-h/cooltext432136966.gif"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 63px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJnFpAikkfr83NXezxTmt1sSkygdJzCzEnjLniG0UF02_TUmtONhvDZdv4logOlKVXg-kXKpKRYL4YtrITGT9j_v3XyvFEFO5LAIsJDAgl7MjpmaRaZTTtD7Rex0cJkYyj9LzjfMdbZbuP/s320/cooltext432136966.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5374494298210947330" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWYczsPuGCM2x7-SRFi8jxUDy7tjVap5x5vH1oBDIrO9taERDbuyjSUcSns4JkkgFSACbMM42FoTfKMOWWW0Q5lzple8z498aMLr9tHR_q2fCpVkael_8ZGsNy2nQwO846gx07bXUv3MFt/s1600-h/cooltext432133873.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 194px; height: 87px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWYczsPuGCM2x7-SRFi8jxUDy7tjVap5x5vH1oBDIrO9taERDbuyjSUcSns4JkkgFSACbMM42FoTfKMOWWW0Q5lzple8z498aMLr9tHR_q2fCpVkael_8ZGsNy2nQwO846gx07bXUv3MFt/s320/cooltext432133873.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5374491374294414322" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Suatu hari, in the entire day, wwelewhh..si kakulidahnya mau bikin logo-tulisan (text logo) seperti di atas buat mempercantik halaman depan situsnya, namun apa daya nggak punya Photoshop CS, apalagi Corel Draw X3 (kalo punya pun ndak bisa makenya lha wong ngetik aja nunak-nunuk jeh). Meskipun begitu, ndak ada nasi ubi pun jadi, setelah keliling-keliling, intip sana, tengok sini, sampelah ke sini <a href="http://www.cooltext.com/">http://cooltext.com</a> sim sarabim arba arba, sontek sana, balik situ, taraaahh.. akhirnya jadi juga text logonya.<br /><br />wueehehehehe.. :-DKakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-78937125200320217822009-08-18T19:14:00.000-07:002015-04-09T20:40:21.898-07:00Pertanian Organik, Ekspor Produk Hortikultura<div style="text-align: justify;">
Selama ini saya mengenal pertanian organik sebatas nilai-nilai filosofi dan sedikit tentang penerapan teknis budidayanya pada padi. Yaitu bagaimana melihat kegiatan bercocok tanam sebagai budaya (<span style="font-style: italic;">agriculture</span>) bukan hanya sebatas mendapatkan hasil maksimal melalui eksploitasi (baca: pengolahan) alam (<span style="font-style: italic;">farming</span>), guna memenuhi kebutuhan dasar, skunder hingga tersier manusia di suatu negara. Di luar itu saya belum memiliki pengalaman.<br />
<br />
Kemarin, selama 4 pekan, tiap 3 hari terakhir di akhir pekan periode Juli-Agustus 2009 ini, saya berkesempatan membantu proses pemilahan (<span style="font-style: italic;">sorting) </span>dan pengemasan (<span style="font-style: italic;">packing</span>) kubis di daerah Tulungagung untuk memenuhi permintaan pasar Taiwan. Total sebanyak 10 kontainer dengan kapasitas masing-masing kontainer rata-rata 1.100 waring seberat 20,5 kg/waring (ini baru dari 1 orang eksportir, kabarnya ada lagi eksportir yang mengirim 8 kontainer sekaligus dalam waktu hanya sepekan untuk periode Agustus ini).<br />
<br />
Selama proses ini saya ikut memantau saat pemanenan (<span style="font-style: italic;">mocok, menurut istilah lokal mereka) </span>di sawah hingga naik angkut truk untuk dibawa ke gudang di Surabaya, selanjutnya yang berperan adalah bagian karantina pelabuhan, kami sudah menyiapkan sampel sebanyak 140 waring untuk keperluan ini.<br />
<br />
Wow.. kali pertama saya sampai di sawah untuk melihat kubis yang akan dipanen untuk keperluan ekspor ini saya berkali-kali geleng-geleng kepala untuk megekspresikan kekaguman saya, <span style="font-style: italic;">amazing</span> kata orang bule, menakjubkan (karena saya baru pertama kali melihat kubis besar-besar seperti itu, besarnya hampir seragam meskipun ada juga yang kecil satu-dua, sayang fotonya dibawa kawan saya belum sempat saya minta). Hampir semua mulus, jarang yang daunnya bolong-bolong atau karatan (bercak daun kubis). Wah hebat petani di Tulungagung ini. Fenomena ini sangat berkebalikan dengan kubis di daerah Magetan tempat tinggal saya maupun kubis dari daerah Malang, dimana kubisnya kecil-kecil, kalo terdapat yang besar cuma satu-dua. Dulu saya hanya tahu kalo kubis cuma ada di dataran tinggi seperti Dieng, di Wonosobo, di Batu, Malang dan kawasan Plaosan di Magetan. Eh..ternyata di sawah yang sekelilingnya tebu, kedelai atau jagung di Tulungagung ternyata ada juga kubis bahkan lebih besar dan lebih sehat mulus kropnya dibanding di dataran tinggi. Untuk pasar lokal memang suka kubis berukuran kecil rata-rata 0,5-1,5 kg/krop, "Kalo ada kubis yang besar dan harga kubis sedang jatuh pasti tidak akan ada yang mau beli mas", begitu kata petani di Magetan yang pernah saya tanyai.<br />
<br />
Entahlah, saya belum sempat tanya sama petani di Tulungagung, meraka pake ramuan pestisida apa sehingga bisa menghasilkan karakter kubis yang "tahes", "sulum" kayak gituh. Sedangkan di Magetan petani sudah mulai enggan untuk bertanam kubis, kawasan Plaosan yang menjadi sentra kubis sudah menjadi kawasan endemik akar gada (<span style="font-style: italic;">club root</span>, <span style="font-style: italic;">Plasmodiophora brassicae</span>). Belum ada pestisida yang mampu mengendalikan penyakit ini..<br />
<br />
Untuk keperluan ekspor ke Taiwan memang kriteria yang diminta adalah kubis dengan berat minimal 1.8 kg/krop dan rata-rata dalam satu waring berisi 9 kubis, jadi rata-rata berat kubis mencapai 2,28 kg/krop. Kubis untuk ekspor ini harus terlihat bersih dan mulus (bebas hama dan penyakit), bolong sedikit atau terlihat busuk sedikit saja tidak masuk kriteria. Nah kubis yang busuk dan berulat, lalu yang beratnya kurang dari 1,8 kg dilempar ke pasar lokal, tiap kali panen sudah ada truk dari Magetan yang menunggu untuk membawa sisa ekspor ini untuk dibawa ke Pusat Pasar Sayur Plaosan, Magetan guna memenuhi pasar lokal. Dari Plaosan kubis akan dikirim ke beberapa daerah di Jawa.<br />
<br />
Kubis merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan input pestisida yang tinggi, mulai dari dosisnya hingga frekuensi penyemprotan, terutama di daerah dataran tinggi. Padahal menurut sumber dari Kompas yang pernah saya baca, kandungan pestisida untuk komoditas ekspor tidak boleh melebihi 0,05 miligram per kilogram sayuran atau buah. Namun, pada sejumlah komoditas, kandungan itu jauh lebih tinggi sehingga baru sedikit potensi ekspor yang direalisasikan. Berdasarkan data Bank Indonesia, realisasi nilai ekspor sayuran dan buah Jabar rata-rata sekitar 135 juta dollar AS per tahun. Taiwan juga menolak paprika Jabar karena dinilai berisiko membawa lalat buah. Manggis tak bisa masuk ke Australia. Draf protokol ekspor telah disiapkan dan menunggu balasan dari Pemerintah Australia. Penyebab lain di antaranya kutu putih, virus kuning pada cabai, dan nematoda sista kentang. Singapura meminta tujuh jenis sayuran pada tahun 2006, antara lain tomat, paprika, cabai merah besar, dan selada bokor dari Jabar. Namun, komoditas itu sempat ditolak karena kandungan pestisida tinggi. Singapura juga menduga, komoditas dari Jabar dapat membawa lalat buah. Solusi dilakukan melalui penerapan prosedur natural yang baik dengan tidak menggunakan pestisida berlebihan. Selain itu, petani juga diberi pemahaman untuk menggunakan pestisida nabati, misalnya pohon kipait, tembakau, dan nimba, guna mengusir hama. Setelah dilakukan upaya tersebut, beberapa negara mengizinkan ekspor dari Jabar. Singapura, misalnya, menerima ekspor sejak tahun 2008. (<span style="font-style: italic;">Kompas Juli 2009</span>)<br />
<br />
Nah, kemudian, bisakah melalui penerepan pertanian organik menjawab kebutuhan ekspor komoditas hortikultura yang selain harus memenuhi kriteria kandungan residu pestisida minimal namun juga kenampakan fisik yang "tahes" dan "sulum"??<br />
<br />
Mari sama-sama kita jawab!<br />
<br />
<span style="font-size: 78%;"><span style="font-weight: bold;">Catatan: tahes, sulum: sehat, mulus.</span></span><br />
<br /></div>
KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-8695374947796822992009-08-04T19:22:00.000-07:002010-01-21T18:08:25.491-08:00The Sign Of Finger Toe<table border="0"><tbody>
<tr> <td style="vertical-align: top;"><br />
</td><td align="right" class="postbuttons"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><hr class="hrcolor" size="1" width="100%" />Tanyakenapa di setiap pangkal kuku jari kita pasti ada bagian yg berwarna putih berbentuk bulan sabit? Biasanya, bulan sabit ini jelas kliatan di kuku jari jempol.<br />
<br />
<br />
Bagian putih yg ada di daerah pangkal kuku jari kita itu namanya adalah lunula (lunule). Kata lunula itu sendiri berhubungan dengan bentuk bulan sabit. Lunula merupakan udara terperangkap yg tidak bisa naik ke bagian atas kuku karena perlekatan yg kuat antara kuku dan kulit di bagian bawahnya di luar lunula.<br />
<br />
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAOaODZDXB8YN2v7ELcIqhoxKO1f7TB3tecva-atnk1EsF-Aelr3iwM1Nxq9azIZrPBHjHs1WrWDZD1c63sD8IBcDjrFn2vPA59iqnZJJetBrXTsnV0X5yWU3jzOQPSNA5P8hCqS8nVMDM/s400/Lunula.jpg" /><br />
<br />
Lunula dapat menggambarkan kondisi kesehatan dan penyakit yg ada di dalam tubuh kita, seperti penyakit ginjal, paru, liver, gangguan jantung, dll. Perbedaan dan perubahan warna serta bentuk yg terjadi pd lunula dapat mengindikasikan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu. Menurut beberapa sumber, beberapa hubungan tanda2 pd lunula dengan kesehatan manusia adalah :<br />
Pada ibu jari<br />
- amati: bulan sabit pada pangkal kuku ibu jari<br />
- pertanda: semakin banyak putihnya semakin subur orang tersebut (khusus wanita )<br />
- pada pria menandakan kerja ginjal, semakin banyak bulan sabitnya, semakin keras kerja ginjal (tergantung letaknya dikanan atau dikiri)<br />
Pada jari yg lain<br />
- amati: bulan sabit pada pangkal kuku selain ibu jari<br />
- pertanda: semakin banyak putihnya semakin lemah libido seseorang<br />
<br />
<span style="font-style: italic;"><span style="font-size: 78%; font-weight: bold;">Di comot dari tetangga sebelah dengan sangat sedikit sekali perubahan hehe.. copas bro! Maaf bagi empunya tulisan ini saya cuma pengen nyebarluaskan, trimakasih.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 78%; font-weight: bold;">(http://forum.dudung.net/index.php/topic,15737.0.html)</span><br />
</span>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-14766145103945070352009-06-29T23:17:00.000-07:002009-11-18T18:07:17.995-08:00Pertolongan Pertama Pada Sakit GigiBeberapa bulan yang lalu satu gigi geraham saya, bagian bawah kiri, terasa sakit, ngilu, gigi saya memang berlubang. Rasa sakit itu dipicu karena "kecentok" (bahasa jawa) makanan. Setelah cuilan makanan yang nlisip di gigi geraham tersebut saya cungkil ngilunya malah bertambah parah. Saran adik saya yang berprofesi midwife (bidan) lubang itu harus ditambal supaya tidak kambuh-kambuh lagi nantinya. Hampir enamratus ribu rupiah ongkosnya jika ingin tambalan yang bagus di dokter gigi, nambalnya pun harus beberapa tahap supaya hasilnya bagus. Wah..saya "ngeman" uang saya sebanyak itu hanya untuk nambal gigi satu lubang kecil. Tapi sakitnya nggak nahan..<br /><br />Pada waktu itu saya masih sedang belajar akupunktur dasar pada seorang "suhu" <a href="http://www.masharjoko.blogspot.com/">herbalis akupunkturis</a> dari Jawa Tengah. Diberilah alternatif untuk pertolongan pertama pada sakit gigi cenut-cenut. Saya diminta untuk menjarum (menusukkan jarum pada titik meridian akupunktur) Usus Besar nomor 4, letaknya seperti tertera pada gambar di bawah ini.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAFHEpJnTyeeUSPzIhPfth2pKZvsdyU5GbnH7UQT3h484tHKXfn-A-L5vvvZqGBnhwUkdbefsv1fZGVmo0YE5rxIpwl1tqM5hJ4eHsB4z45IXE9DQ5PPef_uurBhnOOjE7nlBpvTR2P3YC/s1600-h/li4.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 160px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAFHEpJnTyeeUSPzIhPfth2pKZvsdyU5GbnH7UQT3h484tHKXfn-A-L5vvvZqGBnhwUkdbefsv1fZGVmo0YE5rxIpwl1tqM5hJ4eHsB4z45IXE9DQ5PPef_uurBhnOOjE7nlBpvTR2P3YC/s320/li4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353005609173858850" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" >Titik UB 4 ditunjukkan dengan titik hijau di ujung tanda panah putih.</span><br /><br />Titik UB 4 atau Large Intestine 4 (dalam bahasa inggris) atau He Gu dalam bahasa asal akupunktur ini saya jarum setiap kali gigi saya terasa ngilu, setelah 4 kali kambuh dan 3 kali penjaruman sampai sekarang saya tidak merasakan lagi ngilu pada gigi saya yang berlubang itu. Saya hanya melakukan penjaruman hanya ketika saya rasakan sakitnya tak tertahankan (yang pernah sakit gigi pasti tahu betapa sakitnya). Namun jika hanya sakit ringan cukup saya pijit kurang lebih 5-10 menit pada titik tersebut. Hasilnya..cukuplah membantu untuk mengurangi pengeluaran buat tambal gigi. Hiks..tapi ongkosnya malah lebih banyak, soalnya saya harus membayar mahal buat belajar akupunktur, ada yang mau mengajari saya gratis??<br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar saya comot dari sini <span style="font-weight: bold; font-style: italic;font-size:85%;" >http://www.acuxo.com/meridianPictures.asp?point=LI4&meridian=Large%20Intestine</span><br />(Thanks, sorry may this figure copy rigthed and I haven't permission for this).KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3571890329742201553.post-56214141523950160422009-06-22T22:05:00.000-07:002009-11-18T18:07:18.013-08:00Free Domain untuk Blogger di co.cc<p>Awalnya alamat blog ini adalah www. kakulidah.blogspot.com. Lalu saya terpikir untuk membuatnya jadi lebih singkat agar lebih mudah diinget. Selanjutnya saya cari melalui google, nama domain gratisan. Ketemulah situs ini <a href="http://www.co.cc/">www.co.cc</a> </p><p>Di kolom menu paling kiri situs ini ada pilihan nama domain untuk blogger. Lihat langkah-langkah mengganti nama domain di blogger menjadi co.cc di <a href="http://www.co.cc/blogger/blogger.php">link ini!</a> Lalu ikuti step-stepnya seperti yang ditunjukkan di halaman tersebut. Tentu saja anda harus mendaftar dulu di <a href="http://www.co.cc">www.co.cc</a>. Tenang saja, semuanya gratis, diluar pulsa internet anda pastinya.</p><p>Jadilah blog ini menjadi <a href="http://www.kakulidah.co.cc/">www.kakulidah.co.cc</a></p>KakuLidahhttp://www.blogger.com/profile/06022430559451437270noreply@blogger.com0